Breaking News

Pemahaman Konseptual tentang Ideologi

Ideologi bukanlah istilah asing bagi kita. Istilah tersebut akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Melalui media masa, kita sering mendengar dan membaca istilah itu. Bahkan, mungkin kita pun sering menggunakan istilah itu.

Ketika kita mendengar, membaca, atau menggunakan istilah ideologi, kita tahu bahwa yang dibicarakan adalah tentang gagasan. Ideologi memang berkenaan dengan gagasan. Tetapi, gagasan macam apakah ideologi itu? Apa sesungguhnya ideologi itu?

Tidaklah mudah menjawab pertanyaan itu. karena ideologi merupakan istilah yang memiliki beragam makna. Artinya apa yang dimaksud seseorang dengan istilah itu bisa sama sekali berbeda dari apa yang dimaksud oleh orang lain. Itulah sebabnya kita perlu secara singkat menelusuri dimensi historis makna ideologi.

Jorge Larrain (1979-1996) dalam buku Konsep Ideologi telah menunjukkan dengan baik tentang betapa ada banyak tradisi pemikiran mengenai pengertian ideologi. Untuk kepentingan pembahasan kita, pemikiran Nicolo Machiavelli, Antoine Destut de Tracy, Karl Marx, dan louis Althusser mengenai makna ideologi patut kita pertimbangkan.
Nicollo Machiavelli (1469-1527)
Nicollo Marchiavelli
  1. Nicollo Machiavelli (1469-1527) : Siasat politik praktis
    Nicollo Machiavelli berasal dari Florence, Italia. Meskipun belum mengenal istilah ideologi, Machiavelli adalah orang pertama yang secara langsung membahas genomena ideologi. Ia mengamati dan membahas secara mendalam mengenai praktik-praktik politik dilakukan oleh para Pangeran. Dalam pandangan Machiavelli, Ideologi hakikatnya adalah pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya. Pemahaman tersebut mempengaruhi pemikiran-pemikiran lebih lanjut mengenai ideologi, terutama pemikiran Karl Marx.
  2. Antoine Destutt de Tracy (1754-1856) : Ilmu tentang Ide-ide
    Antoine Destutt de Tracy (1754-1856)
    De Tracy

    Antoine Destut de Tracy adalah seorang pemikir perancis. Ia hidup pada masa-masa terjadinya gejolah revolusi Perancis. Pemikirannya sangat dipengaruhi oleh rasionalisme Abad Pencerahan. Ia menulis buku masyur berjudul Les elements de l'ideologie. dalam buku itu istilah ideologi untuk pertama kali digunakan. Dengan demikian de Tracy adalah pencipta istilah tersebut.
    Bagi de Tracy, istilah ideologi memiliki konotasi positif. Udeologi adalah ilmu mengenai gagasan atau ilmu tentang ide-ide. Tepatnya ilmu pengetahuan yang tepat mengenai dan yang mengatasiiiiii prasangka-prasangka agama maupun metafisika. Ide yang sehat adalah yang sesuai dengan realitas dan sejalan dengan akal budi. Sementara ide yang tidak sehat adalah ide yang tidak sesuai dengan realitas dan bertentangan dengan akal budi.
    Dengan demikian, meskipun ideologi berkenaan dengan dunia gagasan, bagi de Tracy ideologi tidak hanya bersigat teoretis. Ideologi mesti memiliki implikasi praktis. Ideologi harus ada dunanya dalam kehidupan praktis sehari-hari, yaitu memberikan patokan-patokan untuk melakukan perbaikan keadaan masyarakat.
  3. Karl Marx (1818-1883) : Kesadaran Palsu
    Karl Marx (1818-1883)
    Karl Marx
    Lima puluh tahun kemudian, setalh de Tracy didepak dari senat, iseologi menjadi perhatian kembali. itu terjadi berkat pemikiran Karl Marx. Marx berasan dari Prussia (kini Jerman). Ia mengemukakan pandangannya mengenai ideologi dalam bukunya berjudul Die Deutch Ideologie (Ideologi Jerman. Marx memahami ideologi berkebalikan dari pengertian ideologi menurut de Tracy. Bagi de Tracy, ideologi adalah gagaasan yang sehat, yang sesuai dengan realitas. Sebaliknya menurut Marx, ideologi adalah kesadaran palsu.
    Mengapa disebut palsu? Karena ideolgi merupakan hasil pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir. Dengan demikian, ideologi menurut Marx pada dasarnya adalah pengandaian-pengaindaian spekulatif.
  4. Louis Althusser (1918-    ) : Pedoman Hidup
    Louis Althusser (1918-    )
    Louis Althusser

    Pandangan keempat menganai ideologi dikemukakan oleh Louis Althusser. Ia adalah murid Marx. Namun, ia tidak setuju dengan pandagnan Marx mengenai iddeologi. Menurut Althusser, ideologi memang berisi gagasan spekulatif. Namun, itu tidak beraarti bahwa ideologi adalah kesadar palsu. Sebab, gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas. Melainkan, gagasa spekulatif itu dimaksudkan untuk meberika gambaran tentang bagaimana manusia semestinya menjalankan hidupnya.
    Jadi, ideologi bukanlah jawaban atas pertanyaan 'apa itu dunia'. Melainkan, jawaban atas pertanyaan 'bagaimana orang harus menjalani hidup didunia'. Dengan demikian, sesungguhnya setiap orang membutuhkan ideologi. Sebab, setiap orang perlu memiliki keyakinan tentang bagaimana semestinya ia menjalankan kehidupannya.
    Pendek kata, setiap orang membutuhkan pedoman hidup baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Dan, persis, pedoman hidup itulah yang ditawarkan oleh ideologi
  5. Dua Kutub Ideologi
    Dari keempat pemahaman mengenai ideologi tersebut, tampak bahwa ideologi memiliki beragam makna. Keragaman makna tersebut kiranya tidak perlu dipertentangkan karena memang tidak bertentangan. Keragama tersebut sesungguhnya mencerminkan kenyataan dua kutub ideologi. Pada kutub pertama, ideologi bisa menjadi sesuatu yang baik, yaitu manakala ideologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi pada kutub kedua, ideologu bisa menjadi hal yang tidak baik, yaitu manakal ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa. Disini, ideologi tidak lebih dari sebuah kesadaran palsu.
Sekian artikel dari saya semoga anda bisa lebih memahami apa itu ideologi. Untuk menambah wawasan anda jangan lupa baca artikel saya yang satu ini Pengelompokan untuk cara dobereiner.

Related Post:

Posted by: Tri Denda
Tri Denda - Berbagi Itu Asyik Updated at: 8:01 pm

1 comment:

  1. Apakah ideologi di Indonesia sesuai dengan pemahaman diatas

    ReplyDelete

Berkomentar sesuai judul artikel dan tidak disingkat.
Kritik dan saran juga boleh asal sifatnya membangun!!

 
Desain Oleh Tri Denda