Breaking News

Contoh majas Sindiran dan Penegasan

Contoh majas Sindiran dan Penegasan. Artikel ini kelanjutan dari yang sebelumnya yaitu Contoh majas Perbandingan dan Pertentangan. Seblumnya saya akan mengulang terlebih dahulu apa itu majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuannya ialah agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya seni lainnya.
Contoh majas Sindiran dan Penegasan

Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan saya akan bahas dibawah ini.

Majas terdiri atas :
A > Majas Perbandingan
B > Majas Pertentangan
C > Majas Sindiran
D > Majas Penegasan


Sekarang saya akan membahas majas Sindiran dan Penegaras  juga saya berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari wikipedia.org.

C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:

  • Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
  • Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:

  • Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
  • Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:

  • Cinta adalah pengertianCinta adalah kesetiaanCinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:

  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
  • Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.


5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:

  • Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
  • Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.

Contoh :


  • Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
  • Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.


7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:

  • Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
  • Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?


D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh:

  • Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
  • Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.


2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain

Contoh :

  • Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
  • Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.


3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:

  • Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Untuk menambah wawasan anda, silahkan anda coba baca Pemahaman konseptual tentang Ideologi

Related Post:

Posted by: Tri Denda
Tri Denda - Berbagi Itu Asyik Updated at: 9:53 pm

No comments:

Post a Comment

Berkomentar sesuai judul artikel dan tidak disingkat.
Kritik dan saran juga boleh asal sifatnya membangun!!

 
Desain Oleh Tri Denda